Jumat, 25 Maret 2011

MANAJEMEN KELAS




BAB I
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KELAS


Manajemen kelas merupakan serangkaian prilaku guru dalam upaya untuk menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan-tujuan belajarnya secara efisien, atau memungkinkan peserta didik belajar dengan baik.
Pemahaman prinsip-prinsip manajemen kelas penting untuk dikuasai. Dengan dikuasainya prinsip-prinsip manajemen kelas, hal iniakan menjadi penyaring yang menghilangkan kekeliruan umum dari manajemen kelas. Ada dua kegiatan yang dilakukan guru yaitu: kegiatan menelaah kebutuhan (kegiatan mengajar) dan memberi ganjaran (kegiatan manajemen kelas) dan ada dua masalah prilaku peserta didik yaitu: masalah individu dan masalah kelompok.

  1. Mengajar dan Manajemen Kelas
Kegiatan guru di dalam kelas meliputi dua hal pokok yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan manajerial (Depdikbud, 1983:9; M. Entang dan T. Raka Joni, 1983). Kegiatan mengajar dimaksudkan untuk menggiatkan peserta didik mencapai tujuan –tujuan pelajaran. Kegiatan mengajar meliputi menelaah, menyusun rencana pelajaran, menyajikan bahan, mengjukan pertanyaan dan menilai. Kegiatan manajerial kelas digunakan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana kelas agar kegiatan mengajar dapat berlangsung efektif dan efisien, Kegiatan manajerial antara lain: mengembangkan hubungan yang baik anatara guru dan siswa, memberi ganjaran, mengembangkan dalam kegiatan kelompok dan penghentian tingkah laku yang menyimpang. Banyak guru yang kurang mampu membedakan masalah pengajaran dan masalah manajemen kelas, sehingga pemecahannya pun menjadi kurang tepat. Masalah manajemen kelas harus ditanggulangi dengan tindakn korektif, sedangkan masalah pengajaran harus ditanggulangi dengan tindakan pembelajaran.


Proses pengajaran dan proses manajerial meliputi 4 proses.

Proses Pengajaran
Proses Manajerial
a. Mengidentifikasi tujuan pengajaran
a. Menetapkan tujuan manajerial
b. Mendiagnose keberhasialn siswa
b. Menganalisis kondisi yang ada
c.Merencanakan dan menerapkan  aktifitas     pengajaran
c. Memilih dan menerakan strategi           
    manajerial
d. Mengevaluasi keberhasilan siswa
d. Menilai efektifitas manajerial






  1. Pengertian dan Tujuan Manajemen Kelas
Manajemen dari kata “management”, diterjemahkan menjadi pegelolaan, berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelksanaan kebijaksanaan pengawasan dalam semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan (Depdikbud, 1989)
Maksud manajemen kelas adalah mengacu kepada penciptaan suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapt belajar dengan afektif.

Terdapat definisi tentang manajemen kelas yaitu:
v  Berdasar konsepsi lama dan modern
Menurut konsepsi lama Manajemen kelas diartikan sebagai upaya mempertahankan ketertiban siswa dan menurut konsepsi modern adalah proses seleksi yang menggunakan alat yang tepat terhadap problem dan situasi manajemen kelas.  
v  Berdasar pandangan pendekatan operasional tertentu (Wilford A. Weber, 1986)
a. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan  ketertiban siswa melalui penggunaan disiplin.
b. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan  ketertiban siswa melalui intimidasi.
c. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas dengan cara mengikuti petunjuk.
d. Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas yang efektif melalui perencanaan.
e. Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik.
f. Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik.
g. Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas.

Pengertian manjemen kelas merupak uasaha sadar untuk mengtur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis.
Tujuan manajemen kelas adalah:
a.  Mewujudkan situasi dan kondisi kelas
b. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi
c.  Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar
d.       Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang siswa ( Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen, 1996:2)

  1. Aspek, Fungsi, dan Masalah Manajemen Kelas
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manjemen kelas adalah sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan selektif dan kreatif ( Lois V. Johnson dan Mary A. Bany, 1970)
Kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam manjemen kelas sebagai aspek manajemen kelas adalah:
·   Mengecek kehadiran siswa
·   Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa
·   Pendistribusian bahan dan alat
·   Mengumpulkan informasi dari siswa
·   Mencatat data
·   Pemeliharaan arsip
·   Menyampaikan materi
·   Memberikan tugas
Konsep dasar yang perlu dicermati dalm manajemen kelas adalah penempatan individu, kelompok, sekolah, dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya.

Fungsi manajemen kelas yang dilaksanakan secara khusus yaitu:
1. Perencanaan
    Adalah proses penentuan dan penyusunan rencana dan program kegiatan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang.
Rencana memiliki sifat-sifat:
1)      Rencna harus jelas
2)      Rencana harus relistis
3)      Rencana harus terpadu
Jenis dan bentuk kegiatan harus relevan
v  Prosedur, metode dan teknik pelaksanaan harus relevan
v  Sumber daya manusia yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.
v  Rencana penggunaan sarana, prasarana dan dana harus sesuai tujuan, target dan sasaran
v  Jadwal kegiatan pelaksanaan harus dilaksanakan dengan efektif

2.Pengorganisasian
   Adalah suatu proses yang menyangkut perumusan dan rincian pekerjaan dan tugas serta kegiatan yang berdasarkan struktur organisasi formal.
Langkah-langkah pengorganisasian:
o   Mengidentifikasi
o   Mengkaji
o   Menentukan personil
o   Memberikan informasi
o   Mengupayakan sarana dan prasarana

3. Menggerakkan
    Menyangkut upaya kepala sekolah untuk memberikan pengaruh yang dapat menyebabkan guru melksanakan tugasnya.

4. Memberikan arahan
    Menyangkut upaya kepala sekolah untuk memberikan informsi, petunjuk, serta bimbingan kepada guru.

5. Pengkoordinasian
    Menyangkut upaya kepala sekolah untuk menyelaraskan gerak langkah dan memelihara prinsip tat asas pada guru.

Masalah manajemen kelas dibagi menjadi dua yaitu masalah individu dan kelompok (M. Entang dan T. Raka Joni, 1983:12).
Tindakan yang dilakukan individu yang mengakibatkan terbentuknya 4 pola tingkah laku pada anak seusia sekolah yaitu:
a.       Pola aktif-konstruktuf
b.       Pola aktif-destruktif
c.         Pola pasif-konstruktif
d.        Pola pasif-destruktif

Masalah kelompok yang muncul dalam manajemen kelas yaitu:
a.       Kelas kuarang kohesif
b.      Penyimpangn dari norma tingkah laku
c.       Kelas mereaksi negative terhadap anggotanya
d.      Kelas yang melanggar norma kelompok
e.       Cenderung mudah dialihkan perhatiannya
f.       Semangat kerja rendah
g.      Kelas kurang mampu menyesuaikan diri.

Lois V. Johnson dan Mary A. Bany mengemukakan cirri-ciri kelompok dalam kelas yaitu:
§  Kesatuan kelompok
§  Interaksi dan komunikasi
§  Struktur kelompok
§  Tujuan kelompok
§  Kontrol
§  Iklim kelompok

  1. Kelas yang Nyaman dan Menyenangkan
Kelas adalah tempat bagi para siswa untuk tumbuh dan berkembang potensi intelektual dan emosional.
Syarat-syarat kelas yang baik adalah:
1.  Rapi, bersih, sehat, tidak lembab
2.  Cukup cahaya
3.  Sirkulasi udara cukup
4.  Perabot dalam keadaan baik
5.  Jumlah siswa tidak lebih dari 40 orang

Syarat agar kelas nyaman dan menyenamgkan sbb:
Ø  Tata ruang kelas
Dalam penataan ruang kelas, lemari diletakkan di samping papan tulis. 
Ø  Menata perabot kelas
Perabot kelas adalah segala sesuatu perlengkapan yang harys ada dan diperlukan di kelas.








BAB II
PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN KELAS



1)      Pendekatan Otoriter
Pendekatan Otoriter memandang bahwa manajerial kelas sebagai suatu pendekatan pengendalian perilaku peserta didik olrh guru. Tujuan guru yang utama dalah mengendalikan perilaku peserta didik karena gurulah yang paling mengetahui dan berurusan dengan peserta didik
.
Pendekatn Otoriter menawarkan 5 strategi yaitu:
a. Menciptakan dan menegakkan peraturan
   Adalah kegiatan guru yang menggariskan pembatas-pembatas  dengan memberitahukan kepada peserta didik apa yang di harapkan dan mengapa hal tersebut diperlukan.
b.Memberikan perintah, pengarahan dan pesan
Adalah strategi guru dalam mengendalikan perilaku peserta didik  agar peserta didik melakukan sesuatu yang diinginkan guru.
c. Menggunakn teguran ramah
   Adalah strategi memanajemeni kelas yang digunakan guru memarahi peserta didik yang berprilaku tidak sesuai. Teguran dapt dilakukan secara verbal maupun non verbal.
d.                        Menggunakan pengendalian dengan mendekati
Adalah tindakan guru bergerak mendekati peserta didik yang dilihatnya berprilaku menyimpang. Hal ini digunakn untuk mencegah berkembangnya situasi yang kacau.
e. Menggunakan pemisahan dan pengucilan
Adalah strategi guru dalm merespon perilaku menyimpang peserta didik yang tingkat penyimpangannya cukup berat.

2)      Pendekatan Intimidasi
Adalah pendekatan yang memandang manajemen kelas sebagai proses pengendalian perilaku pesrta didik. Pendekatan intimidasi menekankan pada perilaku guru yang mengintimidasi. Bentuk-bentuk intimidasi adalah hukuman, ejekan, hinaan, ancaman dan paksaan. Peran guru adalah memaksa peserta didik berperilaku sesuai dengan perintah guru.

3)      Pendekatan Permisif
Adalah pendekatan yang menekankan perlunya memaksimalkan kebebasan siswa. Peran guru adalah meningkatkan kebebasan peserta didik, sebab akan membantu pertumbuhannya secara wajar. Campur tangn guru hendaknya seminimal mungkin dan berperan sebagi pendorong mengembangkan potensi peserta didik. Guru harus dapat menemukan cara untuk memberikan kebebasan sebesar mungkin kepada peserta didik dan dapt mengendalikan kebebasan dengan tanggung jawab.


4)      Pendekatan Buku masak
Adalah pendekatan berbentuk rekomendasi berisi daftar hal-hal yang harus dilakukan atau yang tidak dilakukan oleh seorang guru apabila menghadapi berbagai tipe masalah manajemen kelas.
Pendekatan ini cenderung menumbuhkan sikap reaktif pada diri guru dalam memanajemeni kelas. Kelemahan pendekatan ini adalah apabila resep tertentu gagal mencapai tujuan, guru tidak dapat memilih alternative lain karena pendekatan iani bersifat mutlak.

5)      Pendekatan Instruksional
Adalah pendekatan yang berdasarkan kepada pendirian bahwa pengajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara cermat akan mencegah timbulnya sebagian besar masalah manajerial kelas.
Tujuan utama manajerial kelas adalah
v  Mencegah timbulnya masalah manajerial kelas
v  Memecahkan masalah manajerial kelas
Factor utama dalam pencegahan timbulnya masalah manajemen kelas adalah kegiatan belajar mengajar yang dirancang dan dilaksanakan dengan baik.
Stategi yang digunakan dalam manajemen kelas adalah:
1.      menyampaikan kurikulum dan pelajaran
2.      mererapkan kegiatan yang efektif
3.      menyediakan daftar kegiatan
4.      memberikan pengarahan
5.      menggunakan dorongan
6.      memberikan bantuan mengatasi rintangan
7.      merencanakan perubahan lingkungan
8.      mengatur kembali struktur situasi

6)      Pendekatan Pengubahn perilaku
Prinsip utama pendekatan ini adalah perilaku merupakan hasil proses belajar. Peserta didik berperilaku menyimpang ada dua alas an yaitu: peserta didik telah belajar berperilaku yang tidak sesuai dan peserta didik tidak belajar berperilaku yang sesuai.
Pendekatan ini dibangun atas dua asumsi yaitu 4 proses dasar belajar dan pengaruh kejadian-kejadian dalam lingkungan. Tugas guru adalah menguasai dan menerapkan 4 prinsip dasar belajar. Prinsip tersebut adalah penguatan positif, hukuman, penghentian, dan penguatan negative. Ada dua macam pendekatan untuk penguatan yang berselang waktu pendek yaitu penjadwalan selang waktu dan penjadwalan rasio. Penghargaan merupakan suatu rangsangan untuk meningkatkan frekuensi perbuatan. Penghargaan dan hukuman dapat difahami dalam kaitannya dengan peserta didik. Penghargaan terhadap seorang peserta didik dapt dirasakan sebagi hukuman respon yang dimaksud sebagai penghargaan dapat dirasakan sebagai hukuman.
Strategi yang digunakan dalam pendekatan ini adalah:
§  Mempergunakan model
§  Mempergunakan sistem hadiah
§  Mempergunakan kontak perilaku
§  Mempergunakan jatah kelompok
§  Mempergunakan penyuluhan perilaku
§  Mempergunakanpemantauan sendiri
§  Mempergunakanisyarat
§  Penguatan alternative yang tidak serasi

7)      Pendekatan Iklim sosio-emosional
Pendekatan ini berakar pada psikologi penyuluhan klinikal, karena memberikan arti yang sangat penting pada hubungan pribadi. Guru adalah penentu utama atas dasar hubungan anatr dan iklim kelas, oleh karena itu tugas pokok guru membangun hubungan anatr pribadi yang positif dan meningkatkan iklim sosio-emosional yang positif. Roger mengidentifikasi sikap yang diyakini hakiki yaitu: ketulusan, keserasian, sikap menerima, menghargai, menaruh perhatian, mempercayai dan pengertian. Sementara Ginnot menekankan pentingnya komunikasi yang efektif untuk meningkatkan hubunagn yang baik antara guru dan siswa. Glasser menekankan pentingnya keterlibatan guru dengan menggunakan strategi manajemen  yang disebut terpi kenyataan. Sementara itu Dreikurs dalam kaitan dengan pendekatan sosio-emosional mengemukakan gagasan penting yang mempunyai implikasi bagi manajemen kelas yang efektif. Dua dintaranya adalah: penekanan pada kelas yang demokratis dan pengakuan akan pengaruh konsekuensi wajar dan logis atas perilaku suswa. Guru yang efektif bukanlah guru yang otokratis tetapi bukan juga anarkis. Guru demokratis membimbing peserta didik yang tidak lepas dari tanggung jawab.

8)      Pendekatan Proses kelompok
Premis utama yang mendasari pendekatan proses kelompok didasarkan pada asumsi berikut:
Ø  Kehidupan sekolah
Ø  Tugas pokok guru
Ø  Kelompok kelas
Ø  Pengelolaan kelas

Schmuck dan schmuck dalam weber mengemukakan enam cirri mengenai manajemen kelas yaitu:
             Harapan
Adalah persepsi yang dimiliki guru dan siswa mengenai hubunagn mereka.
       Kepemimpinan
Adalah perilaku yang membantu kelompok bergerak menuju pencapaian tujuannya.    
       Daya tarik
Adalah tingkat persahabatan yang terdapat antar kelompok.
       Norma
Adalah pengharapan bersama mengenai cara berfikir, berperasaan dan berperilaku anggota.
       Komunikasi
Adalah dialog antara anggota kelompok.
       Keterpaduan.
Adalah menyangkut perasaan korektif yang dimiliki oleh para anggota kelas.





9)      Pendekatan Eklektik
Adalah pendekatan yang menggabungakan semua aspek yang terbaik dari berbagai pendekantan yang ada untuk menciptakan suatu kebulatan secara filosofis, teoritis dan fisikologis. Dua syarat penerapan pendelakatan eklektik yaitu: menguasai pendekatan manajemen kelas yang potensial dan dapat memilih pendekatan yang tepat dan melaksanakan prosedur yang sesuai ( M. Entang dan T. Raka joni, 19883:43)

10)    Pendekatan Analitik pluralistik
  Adalah memeberi kesempatan kepada guru untuk memilih strategi manajemen kelas yang dianggap mempunyai potensi terbesar berhasil menanggulangi masalah manajemen kelas dalam situasi yang telah dianalisis. Pendekatan analitik pluralistic tidak mengikat rguru pada strategi tertentu. Guru bebas mempertimbangkan  semua strategi.
Terdapat emapt tahap pendekatan analitik pluralistic yaitu:
a)      Menentukan kondisi kelas yang diinginkan
b)      Menganalisis kondisi kelas yang nyata
c)      Memilih dan menggunakan strategi pengelolaan
d)     Menilai efektifitas pengelolaan








BAB III
PROSEDUR DAN RANCANAGAN MANAJEMEN KELAS



1.      Prosedur manajemen kelas
Manajemen kelas merupakan tindakan yang menunjuk pada kegiatan-kegiatan yang beruasaha menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi pembelajaran. Prosedur manajemen kelas adalah serangkaian langkah kegiatan manajemen kelas yang dilakukan agar terciptanya kondisi yang optimal serta mempertahankan agar proses pembelajaran dapat bertangsung secara efektif dan efisien. Langkah kegiatan manajemen kelas mengacu pada tindakan preventif dan tindakan korektif (M. Entang dan T. Raka joni, 1983:15; Depdikbud, 1983:99).

Dimensi tindakan korektif dibagi menjadi dua yaitu:
a.      Dimensi preventif
Merupakan tindakan guru dalm mengatur siswa dan peralatan serta format pembelajaran yang tepat sehingga menumbuhkan kondisi yang menguntungkan bagi berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Langkah-langkah yang harus diambil oleh guru untuk mengatur peserta didik dan format pembelajaran yang tepat yang mendukung berlangsungnya proses pembelajaran.  Jadi dimensi pencegahan adalah langkah-langkah yang harus dilakukan guru untuk menciptakan suatu stuktur kondisi yang fleksibel.
b.      Dimensi kuratif
Merupakan tindakan terhadap tingkah laku yang menyimpang yang sudah terlanjur terjadi agar penyimpangan itu tidak berlarut-larut. Guru harus berusaha untuk menumbuhkan kesadaran akan penyimpanagn yang dibuatnya dan akhirnya menimbulakan kesadaran dan tanggung jawab untuk memperbaiki diri.
Langkah-langkah manajemen kelas bertumpu pada prosedur pencegahan dan penyembuhan.

§  Prosedur dimensi pencegahan
Adalah tindakan yang dilakukan guru sebelum munculnya tingkah laku yang menyimpang. Adapun langkah-langkah pencegahan yaitu:
1)      Peningkatan kesadaran diri guru
2)      Peningkatan kesadaran peserta didik
3)      Sikap polos dan tulus dari guru
4)      Mengenal dan menemukan alternative pengelolaan
5)      Menciptakan kontrak sosial
§  Prosedur dimensi penyembuhan
Langkah-langkah prosedur dimensi penyembuhan adalah:
1)      Mengidentifikasi masalah
2)      Menganalisis masalah
3)      Menilai alternative pemecahan
4)      Mendapatkan balikan
2.      Rancangan prosedur manajemen kelas
Adalah serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan tertentu.




Berdasarkan kedua diagram tersebut dijelaskan bahwa proses manajemen mempunyai langkah-langkah sbb:
a.       Memahami hakikat konsep dan tujuan
b.      Menentukan masalah
c.       Mempertimbangkan hakikat anak
d.      Menentukan masalah
e.       Menyusun rancanagn
f.       Menjabarkan langkah-langkah
g.      Melaksanakan rancanagn
h.      Melaksanakan monitoring
i.        Mendapatkan balikan






BAB IV
PENGATURAN KONDISI
DAN PENCIPTAAN IKLIM BELAJAR YANG MENUNJANG


1.  Kondisi dan situasi belajar-mengajar
A.     Kondisi fisik
Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat akan mendukung meningkatkan intensitas pembelajaran siswa. Kondisi lingkungan yang perlu menjadi perhatian dan kepedulian dalam menunjang terciptanya pembelajaran sbb:

a. Ruangan tempat berlangsungnya pembelajaran
Ruangn tempat belajar harus memungkinkan para peserta didik dapat bergerak leluasa, tidak berdesak-desakan sehingga tidak saling mengganggu satu sama lain. Besarnya ruanagn kelas sanagt tergantung pada berbagai hal yaitu: jenis kegiatan dan jumlah siswa. Ruang belajar merupakan tempat siswa dan guru melaksanakan kegiatan belajar-mengajar meliputi ruang kelas, laboratoarium dan auditorium ( Dirjaen PUOD dan Dirjen Dikdasmen, 1996:45).
v  Ruang kelas
v  Laboratorium
v  Aula/ serbaguna

b.Pengaturan tempat duduk
Mengatur tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka. Pengaturan tempat duduk akan berpengaruh kelancaran pengaturan proses pembelajaran. Beberapa pengatuarn tempat duduk:
·         Pola berderet
Rempat duduk diatur menurut tinggi pendeknya siswa. Tipe pengaturan tempat duduk ini sangat cocok untuk pengajaran formal.
·         Pola susunan berkelompok
Pola ini memudahkan siswa untuk bekerja sama dan saling menolong satu sama lainnya.
·         Pola formasi tapal kuda
Pola ini dipakai jika pelajaran banyak memerlukan diskusi antar siswa dengan guru. Posisi guru berada di tengah tengah dan pola ini memberi kemudahan kepada siswa untuk berkomunikasi.
·         Pola lingkaran atau persegi
Pola ini baik untuk mengajar dengan metode diskusi.

c.Ventilasi dan pengaturan cahaya
Suhu, ventilasi dan peneranagn adalah asset penting untuk terciptanya suasana belajar yang nyaman. Jendela harus cukup sehingga  cahaya matahari muadah masuk. Siswa dapat melihat dengan jelas. Kapur tulis yang digunakan bebas dari abu dan bersih.

d.Pengaturan penyimpanan barang
Barang-barang hendaknya disimpan pada tempat yang khusus yang mudah dicapai jika diperlukan.cara pengambilan barang dari tempat khusus, penyimpanan hendaknya diatur agar barang-barang tersebut dapt dipergunakan. Serta pengamanan barang dari pencuri dan pengamanan barang yang mudah terbakar.

B.   Kondisi sosio-emosional
Kondisi sosio-emosional meliputi hal-hal berikut:
o Tipe kepemimpinan
Tipe kepemimpinan yang lebih berat pada otoriter akan menghasilkan sikap siswa yang apatis. Aktivitas proses belajr mengajar sangat tergantung pada guru dan menuntut sangat banyak perhatian dari guru. Dalam tipe ini, guru lebih menekankan kepada sikap yang demokratis lebih memungkinkan terbinanya sikap persahabatan guru dan siswa dengan saling dasar memahami dan percaya. Dalam upaya menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, guru harus menempatkan diri sebagai model, pengembang, perencana, pembimbing dan fasilitator (Centra, 1990).
o Sikap guru
Sikap guru dalam menghadapi siswa yang melanggar peraturan sekolah hendaknya sabar dan tetap bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku siswa akan dapat diperbaiki.
o Suara guru
Suara yang melengking atau tinggi atu rendah tidak terdengar oleh siswa secara jelas. Suara yang erndah relative rendah tetapi cukup jelas volume suara yang penuh dan kedengarannay rileks akan mendorong siswa akan mendorong siswa untuk memperhatikan pelajaran.
o Pembinan hubungan baik
Pembinaan hubungan baik anatara siswa dan guru dalam masalah manajemen kelas adalah hal yang sangat penting. Diharapkan siswa senantiasa gembira, penuh gairah dan semangat dalam kegiatan belajar mengajar yang sedang dilakukan  serta terbuka.

C.     Kondisi organisasional
Kegiatan rutin yang telah diatur secara jelas dan telah dikomunikasikan kepada semua siswa secara terbuka sehingga jelas pula bagi mereka akan menyebabkan tertanam dalam dirinya kebiasaan yang baik.
Kegiatan rutinitas tersebut adalah:
Ø   Pergantian pelajaran
Ø   Guru berhalangan hadir
Ø   Masalah antar siswa
Ø   Upacara bendera
Ø   Kegiatan lain-lain
D.  Kondisi administrasi teknik
Kondisi administrasi teknik mempengaruhi manajemen pembelajaran.
1)      Daftar presensi
2)      Ruang bimbingan siswa
3)      Tempat baca
4)      Tempat sampah
5)      Catatan pribadi siswa
Fungsi catatan siswa adalah:
·         Sarana untuk memahami siswa
·         Alat Bantu bagi orang tua
·         Alat Bantu bagi siswa untuk dirinya sendiri

   2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
a. faktor intern
v  Faktor jasmaniah
v  Faktor kelelahan
v  Faktor psikologis meliputi:
1. Intelegensi
2. Perhatian
3. Minat
4. Bakat
5. Motif
6. Kematangan
7. Kesiapan
b. faktor ekstern
v  Faktor keluarga
v  Factor sekolah
v  Factor masyarakat

   3.      Mengajar yang efektif
            Mengajar adalah membimbing siswa agar mereka mengalami proses belajar. Mengajar efektif adalah mengajar yang dapat membawa belajar yang efektif.

Mursel mengemukakan enam prinsip mengajar yaitu:
a)Konteks
Ciri-ciri konteks:
·   Dapat membuat pelajar menjadi lawan berinteraksi secara dinamis
·         Terdiri dari pengalaman
·         Pengalaman konkret yang dinamis
b)      Fokus
Untuk mencapai pembelajaran yang efektif, harus dipilih fokus yang memiliki cirri-ciri yang baik yaitu:
·   Memobilisasi tujuan
·   Memberi bentuk dan uniformitas pada belajar
·   Mengorganisasi belajar sebagai suatu eksplorasi dan penemuan

c)Sosialisasi
Dalam proses belajar siswa bekerja sama dalam kerja kelompok, diskusi dan lainnya. Kondisi social pada suatu kelas banyak sekali pengaruhnya terhadap proses belajar mengajar.
d)     Individualisasi
Belajar dengan penuh makna harus dilaksanakn sesuai bakat dan kesanggupan serta dengan tujuan siswa sendiri. Individu yang satu berbeda dengan individu yang lain. Belajar merupakan persoalan individu tetapi sejauh mana perbedaan cara dilakukan.
e)Urutan
Guru harus mempertimbangkan efektifitas dari serangkain pelajarn yang disusun secara tepat menurut waktu dan urutannya.
f)   Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk meneliti hasil dan proses belajar siswa, untuk mengetahui kesulitan dalam belajar. Evaluasi sebagai alat untuk mendapatkan cara melaporkan hasil pelajaran yang dicapai dan memberi laporan tentang siswa.
    



BAB V
PRINSIP-PRINSIP DISIPLIN KELAS


1)      Pengertian disiplin kelas
Disiplin berasak dari bahasa latin “disciplina” yang menunjuk kepada belajar dan mengajar.istilah “disciple” berarti mengikuti oarng belajar dibawahpengawasan seorang pimpinan.disiplin pada hakikatnya adalah pernyataan sikap mental dari individu maupun masyarakat.sikap disiplin yang dilakukan seseorang dilakukan untuk memenuhi tuntutan nilai tertentu.
Nilai-nilai tersebut adalah:
§ Nilai-nilai keagamaan
§ Nilai-nilai tradisional
§ Nilai-nilai kekuasaan
§ Nilai-nilai subjektif
§ Nilai-nilai rasional

Disiplin kelas merupakan hal esensial terhadap terciptanya perilaku tidak menyimpang dari ketertiban kelas. Oleh karena itu pendekatan disiplin kelas yang harus dilakukan guru adalah
§ Menggambarkan prinsip-prinsip pedagogi dan hubungan kemanusiaan
§ Mengembangkan dan membentuk profesionalisme personal dan social lulusan
§ Merefleksikan tumbuhnya kepercayaan dan control
§ Menumbuhkan kesungguhan berbuat dab berkreasi
§ Menghindari perasaan beban berat dan rasa terpakasa

Disiplin muncul dari kebutuhan untuk mengadakan keseimbangan antara apa yang ingin dilakukan dengan individu. Keuntungn disiplin kelas adalah para peserta didik belajar hidup dengan pembiasaan yang baik, positif dan bermanfaat baginya.

2)      Hak, kebutuhansiswa dan tampilan guru hubungnnya dengan disiplin
Beberapa hak siswa yang penting dan perlu dijamin adalah:
v  Hak menyelesaikan pendidikan
v  Hak persamaan kedudukan
v  Hak berekspresi
v  Hak keleluasaan
v  Hak menyelesaikan studi secara tepat
Kebutuhan adalah factor yang relevan dalam menentukan system disiplin kelas, yang harus guru perlu mempertimbangkan dalam menentukan program disiplin kelas yang relevan dengan mata pelajaran yang diajarkan.


3)      Disiplin pada level sekolah dan kelas
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan timbulnya problema disiplin adal;ah kegaduhan, corak suasana sekolah, pengaruh komunitas dan ketidak teraturan. Di kelas guru harus banyak bertukar fikiran dan menanyakan siswa tentang hidup dan belajar sukses, McNeil dan Wiles (1990) perlu dihayati dan disimak:
a.          Menunjukkan perilaku siswa
b.      Mendengarkan, ketika siswa menceritakan tentang kepedulian mereka
c.          Mengetahui sedapat mungkin dan seawall mungkin nama-nama siswa
d.      Menghindari kata-kata sindiran
e.          Tersenyum, bersahabat
f.          Mengetahui karkter dan latar belkang siswa
g.      Menghindari bentuk-bentuk hukuman
h.      Menciptakan disiplin kelas

Teknik yang dapt membantu pemeliharaan disiplin kelas adalah:
ü  Tepat waktu
ü  Rencana pelajaran
ü  Sesuai aturan
ü  Bervariasi dalam aktivitas
ü  Tidak mengancam
ü  Buatlah tugas yang tepat
ü  Jaga dan kontol
ü  Tegas dalam permulaan
ü  Jalin hubungan kerjasama dengan orang tua.

4)      Membina hubungan sekolah dengan masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat meliputi hubungan sekolah dengan orang tua, instansi terkait, dunia usaha dan masyarakat, dan sekolah dengan lembaga lainnya.
·   Hubungan sekolah dengan orang tua
Hubungan sekolah dengan orang tua dapat dijalin melalui saran wadah perkumpulan orang tua, guru dan lainnya. Manfaat yang diperoleh adalah mengetahui kegiatan yang dilakukan dan memberi perhatian dalam menunjang kegiatan sekolah.
·   Hubungan sekolah dengan instansi terkait
Sekolah perlu membina hubungan baik secar timbale baik dengan istansi terkait seperti lurah,puskesmas, camat koramil dan posyandu.
·   Hubungan sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat
Hubungan sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat adalah hubunagn yang tidak kalah pentingnya dengan jalinan hubungan pihak lain. Program yang dapat dilakukan yaitu:
a. Mengunjungi industri
b.Mengundang tokoh-tokoh yang berhasil dalam bidangnya
·   Hubungan sekolah dengan lembaga lainnya
Dalam usaha membina dan mengembangkan hubungan dengan lembaga pendidikan, upaya-upaya yang dilakukan:

a. Mengadakn kunjungan antar sekolah
b.Menjalin kerja sama
c. Memberikan informasi
d. Mengundang pimpinan lembaga


5)      Sumber pelanggaran disiplin
Adalah suatu asumsi yang menyatakan bahwa semua tingkah laku individu merupakan upaya untuk mencapai tujuan yaitu pemenuhan kebutuhan.
Faktor-faktor diklasifikasikan kedalam 3 katagori yaitu:
a. Masalah yang ditimbulkan guru
b.Masalah yang ditimbulkan peserta didik
c. Masalah yang ditimbulkan lingkungan

6)      Peraturan dan tata tertib kelas
Disiplin kelas merupakan hal penting yang harus ditanamkan pada siswa. Sekolah adalah tempat melatih dan memahami pentingnya disiplin kelas. Tat tertib menunjuk pada patokan atau standar untuk aktivitas khusus 9Suharsimi arikunto, 1993:122-123).
Hal-hal yang memuat peraturan dan tata tertib adalah
v  Masuk sekolah
v  Masuk kelas
v  Di dalm kelas
v  Waktu istirahat
v  Waktu pulang